Catatan berikut merupakan lanjutan ringkasan sebelumnya. Selamat membaca. Semoga bermanfaat bagi kita.
Bagian
2 : PEKERJAAN PELAYANAN
Seorang Pemimpin Ibadah
Bab
6: Jadi, apa yang dilakukan seorang pemimpin ibadah?
Kalau Anda lahir sesudah 1980, mungkin Anda
sudah langsung akrab dengan istilah worship
leader (pemimpin ibadah). Istilah ini sebetulnya tidak dikenal sebelum
tahun 1970.
Seorang pemimpin ibadah sebetulnya hanyalah
bagian dari jajaran kepemimpinan musik dalam gereja. Para biduan, pemimpin
paduan suara, pengiring ibadah, penyanyi tunggal, dirigen musik, pemimpin
nyanyian, organis – semuanya memainkan peranannya. Gereja Tuhan sudah
menggunakan segala cara mulai dari nyanyian a
cappella, gitar, hingga orkestra lengkap dengan dua ratus orang dalam
paduan suara. Namun semuanya tidak selalu mengagumkan.
Pemimpin ibadah sudah menjadi terlalu
signifikan. Menurut Gordon MacDonald,
bagi kebanyakan orang muda, pemimpin ibadah menjadi faktor yang lebih penting
daripada pengkhotbah.
Musik dalam gereja memang sungguh penting.
Tetapi apakah musik lebih penting daripada pengajaran Alkitab yang solid, yang
menolong saya bertumbuh dalam pengenalan dan ketaatan pada firman-Nya?
Jawabannya: Tidak! Jadi, sepenting
apakah seorang pemimpin ibadah? Apa yang seharusnya dilakukannya? Jawabannya
tidak mudah.
Pertama-tama, sulit menemukan peranan yang
jelas dari seorang pemimpin ibadah dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian
Baru. Betul, kita dapat menimba beberapa prinsip penting dari kaum Lewi dalam
Perjanjian Lama (1 Taw 16:1-7; 37-42; 25:1-8). Namun kita tidak dapat
mentransfer semua yang dulu mereka lakukan pada apa yang kita lakukan pada masa
kini. Mereka menjadi bayang-bayang Imam Besar Agung yang sempurna, Yesus
Kristus.
Kedua, pemimpin ibadah yang paling penting
adalah Yesus Kristus. Ia menyingkapkan Allah kepada kita. Melalui
pengorbanan-Nya yang sempurna, Ia menjadi satu-satunya jalan menuju Allah Bapa
(1 Tim 2:5; Ibrani 10:19-22).
Kita tidak dapat melakukan apa yang hanya
dapat dilakukan oleh Yesus. Tetapi di tengah budaya yang sarat musik,
seringkali ada harapan yang keliru bahwa seorang pemimpin ibadah dapat
mengantar kita ke hadirat Tuhan, memimpin kita ke depan takhta Allah, atau
membuat Allah hadir.
Ketiga, istilah ‘pemimpin ibadah’ sendiri
dapat disalah-pahami. Istilah itu cenderung mengkomunikasikan bahwa
satu-satunya saat kita menyembah Tuhan ialah ketika kita dipimpin seorang
pemusik, atau bahwa Allah memerintahkan kita untuk mempunyai pemimpin ibadah.
Tidak ada satu pun pernyataan di atas ini
yang benar. Ibadah dapat mengikutsertakan musik, tetapi dapat juga dilakukan
tanpa musik. Dan aspek-aspek peranan pemimpin ibadah dapat disimpulkan dari
Alkitab, tidak ada persyaratan supaya kita mempunyai seorang pemimpin ibadah.
Sebagaimana yang saya pahami, seorang
pemimpin ibadah menggunakan berbagai karunia yang dijabarkan dalam 1 Korintus
12, Roma 12, Efesus 4, dan dalam ayat-ayat lainnya. Karunia-karunia itu
meliputi penggembalaan, kepemimpinan, administrasi, dan mengajar.
Sebuah kerangka defenisi untuk istilah
pemimpin ibadah, dengan pertolongan Jeff Purswell, guna memperjelas pemahaman
tentang pelayanan yang Tuhan percayakan kepada saya di gereja. Hasilnya seperti
ini:
Seorang
pemimpin ibadah yang setia meninggikan kebesaran Allah dalam Yesus Kristus
melalui kuasa Roh Kudus dengan memadukan firman Allah dengan musik secara
terampil, oleh karenanya memotivasi jemaat untuk mewartakan Injil, menikmati
kehadiran Tuhan, dan hidup bagi kemuliaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar