Sabtu, 12 April 2014

Worship Matters (Ringkasan Bab 6)

Catatan berikut merupakan lanjutan ringkasan sebelumnya. Selamat membaca. Semoga bermanfaat bagi kita.

Bagian 2 :   PEKERJAAN PELAYANAN
                         Seorang Pemimpin Ibadah

Bab 6: Jadi, apa yang dilakukan seorang pemimpin ibadah?
Kalau Anda lahir sesudah 1980, mungkin Anda sudah langsung akrab dengan istilah worship leader (pemimpin ibadah). Istilah ini sebetulnya tidak dikenal sebelum tahun 1970.
Seorang pemimpin ibadah sebetulnya hanyalah bagian dari jajaran kepemimpinan musik dalam gereja. Para biduan, pemimpin paduan suara, pengiring ibadah, penyanyi tunggal, dirigen musik, pemimpin nyanyian, organis – semuanya memainkan peranannya. Gereja Tuhan sudah menggunakan segala cara mulai dari nyanyian a cappella, gitar, hingga orkestra lengkap dengan dua ratus orang dalam paduan suara. Namun semuanya tidak selalu mengagumkan.
Pemimpin ibadah sudah menjadi terlalu signifikan.  Menurut Gordon MacDonald, bagi kebanyakan orang muda, pemimpin ibadah menjadi faktor yang lebih penting daripada pengkhotbah.
Musik dalam gereja memang sungguh penting. Tetapi apakah musik lebih penting daripada pengajaran Alkitab yang solid, yang menolong saya bertumbuh dalam pengenalan dan ketaatan pada firman-Nya? Jawabannya: Tidak!  Jadi, sepenting apakah seorang pemimpin ibadah? Apa yang seharusnya dilakukannya? Jawabannya tidak mudah.
Pertama-tama, sulit menemukan peranan yang jelas dari seorang pemimpin ibadah dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru. Betul, kita dapat menimba beberapa prinsip penting dari kaum Lewi dalam Perjanjian Lama (1 Taw 16:1-7; 37-42; 25:1-8). Namun kita tidak dapat mentransfer semua yang dulu mereka lakukan pada apa yang kita lakukan pada masa kini. Mereka menjadi bayang-bayang Imam Besar Agung yang sempurna, Yesus Kristus.
Kedua, pemimpin ibadah yang paling penting adalah Yesus Kristus. Ia menyingkapkan Allah kepada kita. Melalui pengorbanan-Nya yang sempurna, Ia menjadi satu-satunya jalan menuju Allah Bapa (1 Tim 2:5; Ibrani 10:19-22).
Kita tidak dapat melakukan apa yang hanya dapat dilakukan oleh Yesus. Tetapi di tengah budaya yang sarat musik, seringkali ada harapan yang keliru bahwa seorang pemimpin ibadah dapat mengantar kita ke hadirat Tuhan, memimpin kita ke depan takhta Allah, atau membuat Allah hadir.
Ketiga, istilah ‘pemimpin ibadah’ sendiri dapat disalah-pahami. Istilah itu cenderung mengkomunikasikan bahwa satu-satunya saat kita menyembah Tuhan ialah ketika kita dipimpin seorang pemusik, atau bahwa Allah memerintahkan kita untuk mempunyai pemimpin ibadah.
Tidak ada satu pun pernyataan di atas ini yang benar. Ibadah dapat mengikutsertakan musik, tetapi dapat juga dilakukan tanpa musik. Dan aspek-aspek peranan pemimpin ibadah dapat disimpulkan dari Alkitab, tidak ada persyaratan supaya kita mempunyai seorang pemimpin ibadah.
Sebagaimana yang saya pahami, seorang pemimpin ibadah menggunakan berbagai karunia yang dijabarkan dalam 1 Korintus 12, Roma 12, Efesus 4, dan dalam ayat-ayat lainnya. Karunia-karunia itu meliputi penggembalaan, kepemimpinan, administrasi, dan mengajar.
Sebuah kerangka defenisi untuk istilah pemimpin ibadah, dengan pertolongan Jeff Purswell, guna memperjelas pemahaman tentang pelayanan yang Tuhan percayakan kepada saya di gereja. Hasilnya seperti ini:
Seorang pemimpin ibadah yang setia meninggikan kebesaran Allah dalam Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus dengan memadukan firman Allah dengan musik secara terampil, oleh karenanya memotivasi jemaat untuk mewartakan Injil, menikmati kehadiran Tuhan, dan hidup bagi kemuliaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar