Aku selalu diajari untuk tidak
pernah menyerah saat menghadapi tantangan. Dulu, di kelas, guru sering bilang
jangan menyerah sebelum mencoba. Saat masa-masa mencari kerja dan hampir putus
asa, teman-teman selalu bilang jangan menyerah. Hidup memang selalu disuguhi
tantang dan masalah. Sering terjadi bahwa kenyataan tidak berjalan sesuai
harapan kita. Dan ini membuatku menjadi letih. Rasanya masalah yang satu belum
selesai sudah datang masalah baru. Kalau dalam kondisi seperti ini, biasanya
aku sering berpikir lebih baik aku kembali menjadi anak kecil, yang hidupnya
terasa menyenangkan setiap hari. Namun, sampai di sini aku masih bisa
menghadapinya.
Waktu berjalan. Usia bertambah. Kata
orang, masalah bukannya berkurang malah semakin kompleks dan rumit. Benar saja.
Di usiaku yang sudah melewati seperempat abad aku selalu mendapatkan pertanyaan
apakah aku sudah berkeluarga. Tentu kujawab belum. Lalu kapan? Pertanyaan lain
pun menyusul. Kekasih pun belum, biasanya aku menjawab dalam hati. Mengenai ini
aku mempunyai pengalaman yang menyedihkan. Selalu berakhir pada patah hati.
Beberapakali aku berkenalan dengan seorang perempuan, namun...ya, begitulah.
Aku tidak mau menceritakannya lagi.
Bagaimana dengan harapan? Mungkin
aku belum berani melangkah lagi? Aku mempertanyakan ini pada diriku sendiri.
Semacam koreksi diri. Mungkin saja aku memang berharap bertemu seseorang, namun
aku belum move on. Kupikir harapan dan move on adalah dua bersaudara yang
saling mendukung. Tanpa salah satunya, yang lain tidak berarti. Ini masalah
hati. Hati itu luas. Ini masalah yang tidak bisa diselesaikan dari salah satu
sisi saja.
Berhenti berharap. Nah itulah yang
kumaksud. Berhenti berharap tidak selamanya salah. Bergantung dari sisi mana
kita melihat. Kalau soal melupakan, wajar. Kita tidak mungkin mengharapkan
terus-menerus orang yang mustahil bisa hidup bersama dengan kita. Berhenti
berharap untuk mencari yang lain, ini yang kurang tepat. Harusnya kita perlu
berharap. Berharap menemukan seseorang yang tepat.
Semoga saja yang membaca ini
memahami apa yang kusampaikan. Sebab, aku agak sulit menjelaskan apa yang ingin
kukatakan. Aku juga yakin ini bukan masalah yang 'hanya aku yang mengalaminya'.
Hampir semua orang pernah mengalami patah hati. Entah karena seseorang entah karena
sesuatu. Entahlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar